Blogroll

Cari Blog Ini

Polo

Rabu, 09 Januari 2013
Polo


Polo adalah olahraga beregu yang dimainkan di atas kuda dengan tujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Pemain mengendalikan bola kayu atau plastik (ukuran 3 - 3,5 inci) menggunakan pemukul panjang yang disebut mallet. Gol dianggap sah apabila bola lewat di antara gawang ditandai dengan dikibarkannya bendera oleh penjaga gawang. Setiap regu polo terdiri dari empat orang pemain dengan jumlah kuda tidak terbatas. Permainan berlangsung dalam periode tujuh menit yang disebut chukka. Keseluruhan permainan dapat berlangsung antara empat sampai enam chukka tergantung pada peraturan dan asosiasi masing-masing.


Sejarah Polo Di Indonesia
Tahun 1937 menandai dimulainya sejarah polo di Indonesia, saat Batavia Polo Klub didirikan di Lapangan Banteng, Jakarta. Pendiri perkumpulan tersebut adalah seorang Belanda dan pertandingan pertama yang dilakukannya adalah melawan regu polo Malaysia. Saat terjadi perang dunia ke dua dan Indonesia dijajah Jepang, perkumpulan tersebut bubar.


Dalam tahun 1992, Hashim S. Djojohadikusumo dan James T. Riady kembali memperkenalkan polo di Indonesia dengan mendirikan JPEC - Jakarta Polo and Equestrian Club - di Bukit Sentul Selatan. Pada tahun itu pula, Indonesia menjadi anggota FIP - Federation of International Polo - dengan Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Asosiasi Polo Indonesia.


Di bawah bimbingan Subiyakto Cakra Wardaya sebagai presiden Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi), Asosiasi Polo Indonesia menjadi Komisi Polo Indonesia di bawah Pordasi dengan ketuanya tetap Hashim Djojohadikusumo. Karena kesibukan ketuanya tersebut berbisnis di luar negeri, perkembangan polo di Indonesia benar-benar berhenti tahun 2002.


Pada tahun 2005, di bawah bimbingan Letnan Jenderal (Pur.) Prabowo Subianto, didirikan Nusantara Polo Club. Klub ini mewakili Indonesia untuk pertama kalinya dalam turnamen Kings Cup2006 di Thailand dan meraih peringkat ketiga di bawah Malaysia dan Jordan. Dalam akhir dari turnamen ini, negara-negara ASEAN: Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Indonesia sepakat untuk membuat polo sebagai cabang olahraga resmi yang dimainkan dalam SEA Games 2007 di Thailand.


Indonesia Polo Association
Indonesian Polo Association atau dikenal sebagai Komisi Polo Berkuda PP. PORDASI berperan sebagai asosiasi pelindung dan pendorong olahraga polo berkuda di Indonesia. Indonesian Polo Association dibentuk kembali pada bulan Juni 2007 dan langsung bergabung dan diakui oleh Asosiasi Polo Dunia (Federation of International Polo).
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Indonesian Polo Association, antara lain, adalah pengesahan handicap pemain polo di Indonesia, penyelenggaraaan turnamen polo nasional dan internasional di Indonesia, serta memastikan standar keamanan permainan polo di Indonesia agar sesuai dengan peraturan yang diberikan oleh Federation of International Polo.
Di Asia Tenggara, Indonesian Polo Association berperan penting dalam pembentukan South East Asian Polo Federation untuk memastikan kelangsungan kejuaraan polo se-Asia Tenggara setiap dua tahun sekali dimulai dari tahun 2007 di Thailand. Tahun 2009 rencananya kejuaraan polo Asian Cup akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia dan tahun 2011 di Indonesia bersamaan dengan dilangsungkannya South East Asian Games (SEA Games).
Susunan kepengurusan Indonesian Polo Association adalah sebagai berikut:
  • Ketua umum: R.Moh. Iman Kusumo
  • SekJen: Rudy Susmanto
  • Bendahara : Sugiono
  • Bidang Organisasi : Rully Gozali, Ana Bobane
  • Bidang Handicap dan Kompetisi: Inen Sarnen, Novel A Momongan
  • Bidang HuMas : DJ Mear, Howard Chu

0 komentar:

Posting Komentar